tedak siti atau turun tanah
Bagi orang tua, kelahiran seorang anak, baik pria maupun wanita
adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Semenjak didalam kandungan
hingga kelahirannya, setiap orang tua selalu berharap agar kelak anak
tersebut menjadi manusia yang berguna bagi Nusa Bangsa dan Agamanya.
Pengharapan orang tua kepada anaknya tersebut diwujudkan dalam bentuk upacara adat (adat Jawa) yang dimulai sejak bayi masih dalam kandungan Ibunya, hingga anak tersebut lahir. Salah satu bentuk perwujudannya adalah dengan Upacara Tedak Siti - Turun Tanah ketika anak sudah berusia 7 bulan.
Upacara Tedak Siti itu sendiri memberi arti bahwa agar kelak anak tersebut setelah dewasa nanti kuat dan mampu berdiri sendiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tentangan, untuk mencapai cita citany
prosesi menginjak tanah
Bayi dipanjatkan pada tangga yang terbuat dari tebu, melambangkan mangalahkan nafsu duniawi sehingga mencapai puncak kehidupan yang didasari Anteping Kelabu - hati yang mantap.
Pengharapan orang tua kepada anaknya tersebut diwujudkan dalam bentuk upacara adat (adat Jawa) yang dimulai sejak bayi masih dalam kandungan Ibunya, hingga anak tersebut lahir. Salah satu bentuk perwujudannya adalah dengan Upacara Tedak Siti - Turun Tanah ketika anak sudah berusia 7 bulan.
Upacara Tedak Siti itu sendiri memberi arti bahwa agar kelak anak tersebut setelah dewasa nanti kuat dan mampu berdiri sendiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tentangan, untuk mencapai cita citany
prosesi menginjak tanah
Bayi dipanjatkan pada tangga yang terbuat dari tebu, melambangkan mangalahkan nafsu duniawi sehingga mencapai puncak kehidupan yang didasari Anteping Kelabu - hati yang mantap.
0 komentar:
Posting Komentar